Senin, 11 Mei 2015

Kepolisian di Jepang

Icon Kepolisian Prefecture Shiga



Pengalaman berurusan dengan Polisi Jepang

Ini cerita pribadi saya berurusan dengan Bapak Polisi di sini, beberapa pengalaman yang mencetak kesan di kepala saya tentang bagaimana seharusnya seorang penegak hukum melaksanakan tugasnya.

Setiap sabtu malam, seperti biasa saya pergi ke gakkou (tempat saya belajar bahasa jepang di sini). Gakkou di mulai pukul 19:30 - 21:30 waktu jepang. Saya terbiasa pulang agak larut bersama beberapa teman serumah dan terkadang sendirian dengan menaiki sepeda.

Di sini, khususnya di daerah tempat tinggal saya, pukul 21:30 jalanan sudah agak sepi dan tempat belanja (supermarket) telah tutup, hanya jalanan utama yang masih di lalui banyak kendaraan pribadi dan truk. Biasanya hanya kombini, pom bensin, tempat karaoke, tempat main game dan beberapa tempat makan yang buka 24jam.

Malam itu saya terpaksa pulang melewati jalanan sepi sendiri, walaupun sebenarnya takut karena gelap. Saya mengayuh sepeda dengan cepat, dan berpapasan dengan seorang pengendara sepeda lain dari arah depan (saya sempat berfikir apakah itu orang indonesia salah satu teman gakkou? karena banyak orang indonesia di tempat saya tinggal), saya memperlambat kayuhan kaki dan tak lama orang tadi berbalik arah menjadi berada di samping saya, ternyata dia seorang lelaki.
Dia memulai pembicaraan dengan bertanya kepada saya (saya arti kan percakapannya dengan mudah)

Dia: chotto kikitain desu..(bolehkah saya bertanya).

Saya: nan desuka? (Iya, ada apakah?) mungkin dia ingin menanyakan alamat atau letak sebuah tempat, fikir saya waktu itu.

Dia: kawairashii kara,, kekkon shite ! (Anda manis, menikahlah denganku)
Dengan mimik muka kurang sopan. Melihat mimik mukanya, mungkin menikah yang dia maksud bukan menikah dalam artian yang sebenarnya.

Saya: ee !!! Naniii,, kowaiiii (hah apa!!! Takuuuutt) saya langsung kabur dengan kayuhan kaki seribu.

Dia: chotto matte .. Chotto matte
(Terdengar teriakan dari arah belakang)

Pada waktu itu, jujur saya kaget dan takut melihat muka lelaki itu, karena takut dia mengejar, saya putuskan berbelok ke toko orang brazil yang masih buka. Dengan tergesa-gesa dan masih takut, saya berniat meminjam hp pemilik toko untuk menelpon ke orang rumah untuk menjemput saya.

Melihat saya ketakutan ibu pemilik toko bertanya kenapa? Saya hanya menjawab di sana ada lelaki aneh dan saya takut. Dia memberitahu sekumpulan orang-orang brazil yg ada di situ dan mereka meminta saya menunjukkan tempat dimana orang aneh itu berada. saya mengatakan bahwa saya tidak apa-apa, si ibu malah bilang ayo tunjukkan! nanti bukan kamu saja yang di ganggu.
Dengan terpaksa saya, seorang ibu-ibu juga 3 orang lelaki brazil menaiki mobil mencari lelaki aneh tadi, singkat cerita kami menemukan lelaki aneh itu, mobil langsung di parkir dan ketika lelaki brazil keluar mobil lelaki aneh itu biasa saja, tetapi setelah melihat saya keluar mobil dia memutar balik sepedanya dan 3 lelaki brazil tadi langsung mendekap lelaki itu. Ibu-ibu tadi langsung menghakimi lelaki itu, dengan bahasa jepang yang lancar, apa yang kamu lakukan! beraninya menganggu orang luar negeri di sini! kamu gak punya ibu atau adik perempuan! dll ternyata dia lelaki jepang.
Ibu tadi malah berinisiatif menelpon polisi, saya hanya bisa menuruti si ibu. Selang beberapa menit 4-5 buah mobil polisi tiba, saya di tanyai KTP, kronologi kejadian, olah TKP ke tempat kejadian, dll.
Saya juga di suruh jujur apakah ada yang di sentuh atau tidak, dan saya jawab tidak.

Akhirnya tanpa bisa menolak saya di bawa ke kantor polisi (kaya mimpi) tapi kapan lagi coba bisa naik mobil polisi di sini :v, saya di bawa ke ruangan yang hanya ada saya dan seorang bapak polisi (seperti yang biasa saya lihat di film-film) di interogasi, dipindahkan ke ruangan lain dan di tanyai pertanyaan yang sama oleh bapak polisi yang berbeda.
Bapak polisi yang terakhir menulis laporan kejadian dengan menyanyai banyak pertanyaan kepada saya, pertanyaan yang paling engga banget menurut saya, apakah di indonesia belum pernah ada lelaki yang berkata seperti itu? (Menikahlah denganku) kesannya tuh kaya saya gak pernah punya seseorang yang special sampai berkata seperti itu kepada saya .__.#
tapi maksud si bapak mungkin apakah kata-kata seperti itu tidak lazim di katakan di negara anda? jawabannya jelas tidak, masa iya orang baru ketemu ngajak nikah kan.

Saya sudah menahan kantuk dan rasa ingin pipis dari tadi, si bapak masih menulis laporan panjang, saya di tawari minum kopi oleh bapak polisi dengan senyum manis dari luar ruangan, saya bilang tidak apa-apa dan terimakasih saja karena sebenarnya saya tidak minum kopi, si bapak malah bilang tidak usah malu-malu karena ini kantor polisi (terus apa hubungannya? Dalam hati).
Sudah setengah 1 malam si bapak masih belum selesai juga menulis tangan laporannya, saya izin ke toilet dan sepulang dari toilet si bapak polisi membawakan saya banana ore (susu rasa pisang) tahu saja saya sukanya minum susu (dalam hati). Saya minum karena si bapak maksa harus di minum katanya :v

Pukul 1:30 malam laporan baru selesai, terakhir si bapak berpesan agar saya hati-hati dan lapor lagi kalau terjadi sesuatu, karena kami ingin orang luar negeri juga bisa tinggal dengan tenang di jepang dan katanya lelaki jepang itu sudah 2x di tangkap dengan kasus yang sama. Sepeda yang dia bawa juga curian. Saya kaget dan bertanya apakah lelaki itu tinggal di daerah sini? Si bapak menjawab tidak perlu khawatir.

Terakhir saya di beri kartu nama si bapak, alarm pengaman (yang biasa di gantung di tas anak SD di sini) senter, juga pulpen dan pensil bergambar polisi (lumayan :3 buat kenang-kanangan).
Saya di antar sampai depan pintu rumah, di jalan pak polisi bertanya, baru pertama ya ke kantor polisi? saya jawab iya pak. Takut sama polisi? Tidak, saya tahu polisi jepang baik-baik, jawab saya. Arigatou! kata si bapak dengan PD nya, aisshhhh :| . Pesan terakhir si bapak lain kali main lagi ke kantor polisi ya ! Hehe :D saya hanya tertawa. 
Kesan saya : Memang polisi jepang mukanya baik-baik, terus pelayanannya, super sekali ! Kasus seperti itu di tangani dengan sangat serius, mungkin kebanyakan orang berfikir itu hal sepele.


Kamis, 23 April 2015

Amanohashidate 天橋立 Hamparan pasir putih menawan di utara Kyoto


Amanohashidate (天橋立) adalah lidah pasir yang memisahkan Teluk Miyazu dengan Laut Aso di Miyazu, Prefektur Kyoto, Jepang. Lidah pasir sempit ini panjangnya 3,6 km, lebarnya antara 20 m hingga 170 m, menghubungkan dua tempat terpisah di utara dan selatan Teluk Miyazu. Bila dilihat secara terbalik (kepala berada di bawah), lidah pasir ini tampak seperti jembatan (橋 hashi) yang menuju ke langit (天 amano) sehingga diberi nama Amanohashidate.

Amanohashidate, kadang-kadang disebut "The Bridge to Heaven" terbentuk selama ribuan tahun dan sekarang menjadi landmark tercinta di bagian utara Kyoto prefektur di pantai Laut Jepang. Dinobatkan menjadi salah satu dari tiga tempat yang paling indah di Jepang. Untuk melihat keindahan alam terbaik, kami sarankan anda naik ke puncak di kedua sisi dengan chair lift atau monorail . Perjalanan melintasi jembatan pasir taman alam adalah perjalanan yang tidak akan dapat anda lupakan, disuguhi pemandangan sekitar 8000 pohon pinus di atas hamparan lembut pasir putih. Jika Anda lebih suka melihat sisi laut, ada feri dan kapal charter untuk menunjukkan pemandangan dari laut.
Alam adalah daya tarik utama tetapi ada juga budaya yang mendalam dan sejarah yang kaya pengalaman. Ada beberapa candi, kuil, kaisenkyou (the rotating bridge) dan sumber air panas alami yang berdekatan dengan Amanohashidate dan pemandangan puncak gunung.
Amanohashidate juga merupakan tempat untuk bersenang-senang! Pada musim panas pantai yang bagus untuk berenang, olahraga pantai, dan acara keluarga. Ada berbagai festival yang diselenggarakan sepanjang tahun, termasuk berlakunya kembali cerita rakyat seputar penciptaan pasir bar misterius di festival tari naga musim panas dan festival kembang api di musim dingin.
Amanohashidate dikunjungi oleh sekitar 2,7 juta pengunjung setiap tahunnya.Pemandangan Amanohashidate dari Taman Kasamatsu dapat terlihat seperti "jembatan ke langit", bila dilihat dari celah kedua belah kaki dan badan dibungkukkan.

Sejarah
Tempat ini sudah terkenal sejak zaman kuno. Dalam Hyakunin Isshu terdapat waka karya Koshikibu no Naishi, Ōeyama ikuno no michi no tōkereba madafumi mo mizu amanohashidate (大江山 いく野の道の 遠ければ まだふみもみず 天橋立 Dari Gunung Ōe begitu jauh jalan ke Ikuno, surat pun belum datang dari Amanohashidate.)

Dalam fudoki Provinsi Tango dikisahkan tentang tangga yang digunakan Izanagi untuk naik ke langit. Ketika Izanagi sedang tidur, tangga tersebut jatuh dan berubah menjadi Amanohashidate. Pada zaman Edo, Amanohashidate bersama-sama dengan Matsushima dan Miyajima sudah disebut sebagai Tiga Pemandangan Terindah di Jepang.

Lidah pasir ini terbentuk kira-kira 4.000 tahun yang lalu. Hanyutan pasir dan kerikil dari sungai-sungai di bagian timur Semenanjung Tango terbawa arus laut yang bertabrakan dengan arus Laut Aso yang berasal dari aliran Sungai Noda di di sebelah barat Amanohashidate. Sebagai akibatnya, lidah pasir berbentuk hampir lurus terbentuk di tengah-tengah laut yang memisahkan Teluk Miyazu dan Laut Aso.

Pada 1 Juni 1955, Amanohashidate ditetapkan sebagai bagian dari Taman Kuasi-Nasional Teluk Wakasa. Setelah wilayahnya diperluas, Taman Kuasi Nasional Teluk Wakasa diubah namanya menjadi Taman Kuasi-Nasional Tango-Amanohashidate-Ōeyama pada 3 Agustus 2007.



 Kuil di kawasan Amanohashidate






 View Lidah pasir dari atas






 Tepi pantai dengan ratusan pohon pinus yang tumbuh di atas hamparan pasir putih



















 Tiket naik Chair lift






















































Selasa, 21 April 2015

Koka City Festival



Kemarin saya ikut berpartisipasi di kegiatan 国ふぇす in KOKA, kota tempat tinggal saya di sini. Acaranya menarik sekali, ada bazzar makanan dan pernak pernik dari berbagai negara khususnya Asia, china, taiwan, thailand, vietnam, singapore, tak ketinggalan juga Indonesia :) ada juga dari brazil, peru, hingga finland. Selain itu di tampilkan juga beberapa kesenian dari negara tsb, seperti dancing dan band. Ada juga stand dari kesehatan, peringatan bahaya gempa, juga stand polisi prefecture shiga.

Saya juga berkesempatan membawakan pidato dalam bahasa jepang, huaa rasanya senang sekali, berdiri menyampaikan sesuatu dalam bahasa jepang di depan orang jepangnya langsung dan mereka memahami apa yang saya sampaikan :D setelah saya turun dan duduk di stage penonton ada seorang bapak jepang dengan anaknya menghampiri saya, menyampaikan bahwa pidatonya bagus, saya hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih, si bapak sampai meyakinkan dengan meminta anaknya berkomentar. :D

Saya juga bertemu dan berbincang dengan banyak orang dari bermacam negara. Pada akhir acara penonton dan pengisi acara yang telah tampil berputar membentuk ular-ularan di iringi musik dengan bertepuk tangan. Yang special di layar panggung tertulis "We pray for world peace", seolah kami semua sedang berdoa untuk perdamaian dunia. :)
Menarik sekali acara nya!

 Ayo tebak apa nama super hero di belakang kami ? mereka imut-imut lho ternyata aslinya :D





 Yang baju pink masih anak SMA, tapi tingginya jauh di atas saya, hadeehh jadi malu :v





 Kenalkan, ini Keita-kun ! Icon Shiga Prefecture Police :)





 Berpakaian khas negara lain, keren-keren kan mereka !





 Horeee dapat kesempatan maju ke depan ahaha aslinya itu nervous 





 Ini tarian dari Brazil, cantik-cantik lho mereka





 Kami semua orang Indonesia, kecuali dua orang di sebelah kiri





 Tuh kan berebut foto sama penarinya





 Yamanaka Eiko Sensei! di selalu menyemangati saya





 Mereka dari stand kesehatan kota Koka





 Kinya Yoshino Sensei ! guru bahasa inggris SMA disini





Bapak ini adalah orang Finlandia, saya lupa menyanyakan namanya, dia ramah sekali :)

Kyoto International Manga Anime Fair 2014


Icon Kyomaf 2014



Kyoto International Manga Anime Fair 2014

Event yang di adakan di Miyako Messe dan di Kyoto International Manga Museum pada tanggal 20 - 21 september kemarin adalah event Manga dan Anime terbesar di Wilayah Jepang bagian barat. Event tersebut mulai di adakan pada tahun 2012 dan berhasil menarik pengunjung lokal dan warga asing hingga mencapai 31.800 orang pengunjung pada tahun sebelumnya.
Kemarin, saya dan teman-teman berkesempatan hadir di event tahun ini, event Manga & Anime pertama yang saya kunjungi setelah 2 tahun lebih tinggal di sini. Maklum, biasanya tempat event di adakan jauh dari tempat tinggal saya dan Kyomaf ini event nya di Kyoto, relatif dekat dari tempat tinggal saya.

Di acara kemarin, selain anime-anime terkenal seperti Attack on Titan, Detective Conan, One Piece dan yang lainnya, lebih banyak di tampilkan anime-anime lokal yang latar ceritanya di buat di daerah Kansai (Osaka, Kyoto, Shiga, Hyougo, Wakayama, Tottori, Tokushima) yang kebanyakan tidak saya kenal (entah saya yang kurang tahu banyak). he

Ada yang menarik, saat saya dan teman saya tiba di pintu keluar Kyoto Station, terlihat sebuah Stand yang mungkin di buka khusus untuk mempromosikan event pada hari itu, karena penasaran kami mendatangi stand tsb, salah satu penjaganya meminta kami mengisi formulir sejenis angket data dan ketertarikan pada Negara Jepang, setelah mengisi ternyata kami di beri souvenir, di situ juga ada beberapa orang mahasiswi yang sedang menggambar wajah pengunjung stand dengan versi anime, ternyata mereka membuatkan gambar dengan cuma-cuma (tidak menerapkan harga alias gratis), beruntung sekali saya dan teman saya mendapatkan kesempatan di buatkan gambar wajah versi anime oleh mereka, mahasiswi nya keren-keren lho, pada baik juga, mereka kaget ketika mendengar saya dan teman saya bisa berbahasa jepang. selain mempromosikan anime lokal di Kansai ternyata para penjaga stand juga sedikit banyak menjelaskan tentang obyek wisata di Kansai juga lho,, cara promosi pariwisata yang bagus untuk menarik banyak wisatawan ke sini.

Setelah itu kami lanjut ke acara di Miyako messe, ketika tiba di tempat acara kami di sambut oleh deretan antrian sangat panjang yang entah dimana ujungnya, kami sempat bingung karena belum mempunyai tiket sedangkan orang-orang yang mengantri di depan kami semuanya memegang tiket yang di beli di Lawson beberapa hari sebelumnya. Saya sempat berfikir akan masuk berapa jam lagi? melihat antrian dengan nomor seribu lebih sedangkan belum juga punya tiket apalagi masuk ke antrian. kami segera mencari tempat penjualan tiket, dengan wajah bingung bertanya apakah ini tempat penjualan tiket? sembari menunjukan kartu identitas kami di sini, oh iya, silahkan masuk.. jawab si penjual tiket ramah langsung menyuruh kami masuk ke gedung tempat acara tanpa membeli tiket. Setengah tak percaya kami pun langsung masuk. ternyata memang benar seperti yang tertulis di pamflet dan di jelaskan petugas stand tadi, tiket yang di jual 1000¥ atau sekitar Rp.100.000,00 tidak berlaku untuk warga asing yang menunjukan paspor/identitas, tiket hanya untuk orang jepang sedangkan warga asing masuk dengan gratis tanpa harus mengantri berjajar dengan ribuan orang di depan gedung seperti yang kami lihat tadi. berbanding terbalik rasanya ketika beberapa waktu lalu sempat geger berita tentang pemungutan liar dengan jumlah relatif besar yang di minta oleh oknum pemerintahan di negara saya (indonesia) saat ada event jejepangan yang di adakan di Indonesia, sedangkan saya di sini yang notabene warga asing malah di berikan fasilitas gratis. :)

Oh iya, walaupun cosplay nya sedikit saya sempat foto bersama beberapa orang cosplayer cantik dan wangi lho, mereka semua ramah, senyum terus, sepanjang acara para pengunjung terus bergantian mengambil foto, gak kebayang cape nya urat bibir mereka karena tersenyum terus. lol
Kesan acara kemarin menyenangkan sekali!
terimakasih telah membaca :)



 Di gambarkan sketsa wajah anime oleh seorang mahasisiwi  Kyoto City University of Arts





Attack on Titan























Cosplayer nya cantik kan :3





Suerr c kaka yang ini wangi bangeeeeettttts :v





Udah mirip belumm nih hahaaa











Bersama teman-teman :)






Selasa, 15 Oktober 2013

Cinta Merah Muda

hai, aku Nee itu bukan nama asliku namun cukup saja memanggilku seperti itu. aku baru saja lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dengan jurusan Pariwisata atau Perhotelan lebih tepatnya. aku sangat mencintai pekerjaan di bidang jasa sejak aku melaksanakan program Trainning di kelas dua dan sempat menjadi Daily Worker di beberapa hotel kecil di sekitar tempat tinggalku saat kelas tiga. setelah lulus kebetulan salah seorang sepupuku bekerja sebagai kasir di salah satu cafe di jakarta, aku di tawari untuk mengirim lamaran ke cafe tempat kerja sepupuku karena pada saat itu sedang di butuhkan seorang waitress di cafe tsb. karena aku belum mempunyai dana untuk melanjutkan kuliah, aku memilih menerima tawaran tsb.

singkat cerita, dengan mengumpulkan segenap keberanianku untuk pergi ke ibukota seorang diri juga meyakinkan pilihan untuk tinggal di kota berpolusi yang tak pernah aku inginkan sebelumnya, aku pergi ke jakarta.Melewati interview singkat berbekal beberapa lembar sertifikat yang aku punya, aku di terima kerja pada 4 juni tepat di tanggal lahirku. esoknya aku harus pulang terlebih dahulu untuk mengambil pakaian juga barang2 kebutuhanku yang lain. beberapa hari setelahnya aku kembali ke jakarta untuk mulai bekerja. aku belajar sungguh2 untuk cepat menguasai pekerjaanku, teman2 kerja yang ramah cukup membuatku kerasan berada di lingkungan baru. aku sempat mendengar cerita dari sepupuku bahwa ada juga seorang karyawan yang baru masuk,sepupuku menyebutkan namanya berinisial N, sama dengan namaku. entah kenapa rasanya aku penasaran dengan pemilik nama itu, apa karena dia sama2 baru sepertiku atau karena nama itu sendiri yang memikat naluriku. aku sempat berpesan kepada sepupuku untuk menunjukkan orangnya jika dia masuk,hingga pada suatu malam saat acara briefing penutupan kerja yg dilakukan setiap hari dimulai,sepupuku membisikkan sesuatu menyuruhku melihat ke arah seseorang yg berdiri di depan pintu memakai kaos hijau dengan potongan rambut cukup pendek, walaupun agak kurang jelas karena lampu cafe telah di matikan. "Cowok banget kannn,," bisik sepupuku waktu itu. aku hanya mengiyakan saja pernyataanya, sosok yang berdiri di depan pintu itu cukup menarik segenap perhatian dan rasa ingin tahuku akan siapakah sebenarnya si ganteng berkaos hijau itu. 

Hari hari pun berlalu, setiap hari ku lewati dengan berangkat bekerja di sore hari dan pulang larut malam karena sebagai waitress aku bekerja shift 2. Tidak terasa aku telah melewati masa adaptasiku. Oia aku juga mempunyai seorang teman baru, sebut saja Yuli namanya, dia anak betawi asli, parasnya yg cantik, ramah dengan logat khas betawi. Kami cepat akrab karena bekerja dalam satu tim. Karena peraturan manager cafe untuk waitress di wajibkan ber-make up maka tidak jarang Yuli memake-up wajahku dengan senang hati, jujur saja aku bukan tipe wanita yg suka ber-make up. Tidak jarang pula aku harus bermain petak umpet dengan Bu Erna satu satunya manager perempuan di cafe yg super bawel, jika ketahuan tentu saja aku di omelinya "Nee wajah kamu tuh pucat bangettt.. Sana ke atas dandan dulu atau mau saya dandanin" teriaknya khas dengan gaya centilnya. "Iya iya ibu dandan sendiri deh" sahutku malas.

Selain Yuli, aku punya banyak pathner kerja yg lain, ada Teh Lita, Teh Anggi, Teh Neli, juga banyak waiter lelaki nya. Mereka semua baik. Sampai pada suatu hari, ketika aku beres sholat ashar bersama Yuli, aku melihat dia bercakap dengan salah satu karyawan yg bekerja sebagai OB, sebut saja Lee.kelihatannya mereka sangat akrab, aku hanya diam saja sebagai pendengar.  Yuli memaksa meminta sweater yg kak Lee pakai, dia terus saja merayu agar sweater itu di lepas sampai kak Lee memberikan tawaran yg menurutku konyol, `iya di kasih asal cium dulu` kata kak Lee nakal. dan tanpa ku duga Yuli malah menyodorkan pipi nya untuk di cium, hah! aku hampir tak percaya, kontan saja kak Lee langsung menciumnya di depan mataku. aishh adegan apa yg baru saja ku tonton. aku tak memahaminya kenapa Yuli mau saja di cium. esoknya aku sempat bertanya ke teh Mell sepupuku, tentang hubungan Yuli dan kak Lee serta kejadian kemarin. teh Mell juga kaget seolah tak percaya ketika mendengar ceritaku. dari cerita teh mell aku tahu, ternyata kak Lee yg membawa Yuli bekerja di cafe, katanya kak Lee kost di rumah Yuli, dari situ aku sedikit mengerti tentang hubungan mereka berdua.

Hari itu aku bekerja seperti biasa, lebih semangat dari hari ke hari, aku semakin akrab dengan para kru cafe, juga tentu saja karena sekarang ada pemandangan baru di dapur, si ganteng yg belum sempat ku kenal hihi
pasti ku sempatkan untuk melirik sedikit saja ke arahnya setiap melewati dapur lantai tiga tempat dia memasak, dia terlihat sibuk dengan masakannya.
saat jam istirahat sore di mulai, seperti biasa aku naik ke lantai empat tempat beristirahat juga sholat, karena cafe lumayan sepi aku, teh Lita, teh Neli dan beberapa teman lain beristirahat di jam yg sama, setelah sholat ashar orang2 berdesas desus membicarakan sesuatu, hah ternyata mereka membicarakan kejadian Yuli dan kak Lee kemarin, tahu dari mana mereka soal itu? aku langsung saja bertanya heran, katanya pak Handy salah satu kaki tangan owner cafe melihat kejadian itu saat mengecek CCTV cafe, hampir di setiap sudut cafe memang ada CCTV yg sengaja di sediakan untuk mengontrol kinerja karyawan  dari office, ketat sekali bukan. saat sedang asik mengobrol hampir tak sadar di situ ada si ganteng yg ikut mendengarkan pembicaraan kami sejak tadi, berbekal obrolan basa basi akhirnya aku berkenalan juga dengan dia, huaaa senangnya! teriakku dalam hati. aku bertanya padanya, mau di panggil apa kaka, mas atau teteh? hehe candaku karena di situ ada teh Lita dan Teh Neli, teteh aja nee! teriak teh Neli meledek, ahh panggil nama saja! jawab dia. engga lah, gak sopan panggil nama, kataku. ternyata baru saja berkenalan kita sudah mengobrol akrab layaknya teman lama. dia supel, ramah juga humoris, aku semakin penasaran saja.
                                              

Minggu, 13 Oktober 2013

Lonely part 1

Sekejap terbawa ingatan memory 3th lalu saat aku memutuskan untuk membuka lembaran baru di tempat dimana tak ada seorangpun yg mengenalku kecuali ayahku. Walapun sebenarnya itu bukan keinginanku, tapi itu murni pilihanku. Memilih melanjutkan sekolah dengan tinggal bersama ayahku, karna memang sudah sejak 2th yg lalu ayah & ibuku berpisah memilih menjalani kehidupannya masing-masing. Aku benci kala teringat kejadian itu, entahlah siapa yang harus ku salahkan, semuanya telah terjadi dan diluar kemampuanku untuk menghalaunya. Lebih dari itu, aku sendiri, anak tunggal dan tak ada seorang pun yang menemaniku melewati semua ini. Hari-hari ku terus berjalan, saat ini perlahan aku mulai menerima semuanya tak lagi salahkan Mimi yang menikah dengan suami barunya ataupun Ayah yang menghabiskan semuanya hingga semuanya terjadi. Aku percaya, karena takdir Tuhan semua ini harus aku jalani.

Kesendirian,, ya kesendirian, hanya itu teman baik ku selama ini. Aku belajar segalanya seorang diri,,

Hari ini, hari pertama ku memulai perjalanan di lembaran baruku. Mendaftarkan diri di sekolah yang aku sendiri tak tahu apa yang membuatku memilih sekolah tersebut, yang aku tahu sekolah tersebut adalah sekolah kejuruan. Beberapa rangkaian seleksi test masuk telah aku lewati dengan baik, tidak ada kesulitan yang berarti kecuali saat aku di minta berjalan menirukan model di atas catwalk oleh seorang guru test nya, aku bingung bagaimana harus memulainya, sejak kecil aku tidak mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk mempertontonkan apapun di depan umum (ALASAN!!!), guru tsb tetap menyuruhku berjalan kedepan dan setelah dekat dengan ujung tembok aku di perintahnya membalikkan badanku dan berjalan menuju ke arahnya, setelah itu aku di suruh nya kembali menirukan gaya pemain basket internasional yang sedang memasukkan bola ke keranjang, aku hanya bisa menurutinya saja, melompat gaya katak dengan kedua tangan ke atas. Satu test lagi yang membuatku keluar keringat dingin, yaitu pada saat aku di masukkan kedalam sebuah ruangan dengan seorang guru perempuan di dalamnya dan dia menanyaiku apakah aku memiliki tato, tindik dan sejenisnya, kontan saja aku menggelengkan kepalaku tetapi guru tsb tetap ingin memeriksanya secara langsung dengan membuka bagian belakang bajuku, fiuuhhhh memalukan sekali kejadian itu! sampai detik ini pun aku tetap mengingat nama guru yang melakukan itu padaku!!! -__-
Karena aku peserta test gelombang terakhir, tak perlu menunggu lama  untuk mendapatkan pengumuman test nya. Saat pengumuman hasil test di bagikan, aku masih sama sekali tidak mengenal siapapun di situ, menyedihkan!!! :'(
Sedikit lega setelah tahu aku di terima dengan hasil yang memuaskan, walaupun bukan lulusan SMP di daerah itu, aku memiliki nilai ujian akhir yang bisa di pertaruhkan, kata ayahku, saat pertama tiba dan mengetahui nilai akhir ujian ku beliau berkata ''NEM mu cukup untuk bisa masuk SMA favorit di sini'' aku menjawab ''kalau masuk SMA nanti harus kuliah biar bisa dapet kerja pa, aku si pengen banget kuliah, tapi kayanya mending masuk SMK aja pa biar cepet'' dan tentu saja ayahku menyetujuinya.

Hari pertama masuk MOS, tetap bukan hari yang berkesan untukku, asing sekali rasanya, aku harus menyiapkan semuanya seorang diri tanpa tahu seluk beluk daerah tempat tinggalku. Aku tetap bersabar, aku fikir lebih baik berusaha seorang diri daripada harus tinggal di tempat yang kaku, jika aku memilih tinggal bersama Mimi dan Suaminya, dua-dua nya bukan pilihan sebenarnya. Acara MOS di mulai dari jam 5 shubuh, tidak ada akses kendaraan umum ke sekolah kecuali Bapak ojek yang masih berselimut sarung di pangkalannya, itu pun jarang sekali beredar pada jam-jam segini. Kebanyakan para peserta MOS di antarkan oleh orang tua nya. Sementara aku, tidak ingin lebih merepotkan ayahku lagi, aku hanya bisa menongkrong di perempatan jalan menuju sekolah, berharap ada peri yang terbang mengantarkanku ke sekolah, ah mengkhayal sekali!! tidak! bukan itu, maksudku menunggu Bapak ojek yang berbaik hati padaku. Aku ingat sekali, saat tiba-tiba di kegelapan shubuh terlihat cahaya lampu mobil berhenti di depan ku, suara seorang cewek seumuran ku memanggil teman-temannya yang ada di belakangku sejak tadi, makin cemas karena aku berfikir akan di tinggal sendirian, tetapi Allah selalu menyayangiku, aku di ajak juga naik mobilnya dengan berdesak-desakkan dan tak ada seorang pun yang ku kenal di dalam mobil itu, suasana hening terasa karena tanpa kata, keheningan itu berakhir setelah terdengar suara hiruk pikuk di depan gerbang sekolah.

Tiga hari masa MOS terlewati juga, aku bertemu banyak teman baru saat MOS, aku masih ingat teman pertama yang menyapaku di depan koperasi sekolah dengan senyum bersahabat, Ryry dan Ayu, mereka dari SMP kristen di sini, menyapa aku yang berjilbab, baik sekali bukan. Teman-teman baruku di kelas MOS, Sarah, Nuradin, Ratih, mereka semua baik walaupun belum ada yang bisa benar-benar menjadi temanku. Besok adalah hari pertama masuk sekolah setelah tiga hari masa MOS, kami di pisahkan berdasarkan jurusan yang telah di pilih pada saat pertama kami mendaftar di sekolah ini. Aku yang pada saat itu memilih dua jurusan antara TKJ (Tekhnik Komputer Jaringan) dan Pariwisata tidak tahu di jurusan mana aku akan di terima. Siang itu semua calon siswa/i di kumpulkan di tengah lapangan sekolah di bawah terik sinar matahari, di sebutlah nama kami satu persatu untuk menentukan di jurusan apa kami diterima. Tibalah saatnya di sebutkan nama-nama murid yang di terima di jurusan TKJ, A B C D E sampai N terlewati hingga berakhir di Z, namaku tidak di sebutkan juga, sudah pasti aku tidak masuk di jurusan TKJ. Seorang cewek berparas cantik mirip keturunan arab menyapaku dan bertanya "hei, masuk jurusan apa?" aku kaget, setelah bersalaman dengan menyebutkan namaku, aku menjawab, "pilih TKJ sama Pariwisata tapi di TKJ gak masuk, Pariwisata kayaknya." "wah sama, ehh namaku di sebut, ke kelas duluan ya, sampai ketemu nanti." cewek tadi yang ternyata bernama Aisyah pergi sambil melambaikan tangannya. Pilihan kedua, nama-nama siswa/i jurusan Pariwisata di sebut satu persatu  hingga selesai dan berganti ke jurusan lain, namaku tak di sebut lagi. Setelah menarik nafas panjang aku pergi ke ruang Tata Usaha bermaksud menanyakan status jurusanku, aku bertemu dengan Pak Nde, seorang guru yang mengetest ku waktu pertama kali masuk. "Bapak, jadi saya masuk jurusan apa? kok gak di sebut dua-duanya." "oh, emang kamu milih apa?" "TKJ sama Pariwisata Perhotelan Pak," "TKJ penuh sudah ada 3 kelas, mending kamu masuk kelas bapak aja di Usaha Jasa Pariwisata." "ahh Bapak, ya sudah Perhotelannya aja ya Pak." si Bapak malah menyuruhku masuk ke kelasnya, setelah tawar menawar akhirnya aku masuk ke kelas Perhotelan.

Kesan pertama di kelas
aishhh jauh dari bayanganku, kelas dengan cewek-cewek bergeng dan para cowok usil. Aku yang relatif pendiam dengan orang baru, seperti salah habitat berada di sini. Di minggu-minggu pertama aku sempat menemui Pak Nde lagi di ruang Tata Usaha, dengan wajah suram memohon pindah kelas, tetapi aku malah di minta lebih beradaptasi lagi di kelas. huufhh